Monday, July 31, 2006

The Hidden Power of Human Elements

Saya percaya setiap orang memiliki sesuatu kekuatan menakjubkan dalam dirinya
Yang membuatnya tetap bisa bertahan untuk menghadapi semua masalah
Yang memunculkan ide-ide yang berguna bagi diri dan orang sekitarnya
Kekuatan yang tersembunyi
Kekuatan yang menunggu untuk ditemukan
Kekuatan yang mungkin tidak dimengerti
Kekuatan yang merupakan jawaban atas ketakutan dan kebingungan
Kekuatan yang merata dari semua elemen yang dimiliki manusia

Saturday, July 29, 2006

Ceban untuk sepasang

Siang siang panas, cuaca menyengat tubuh
Matahari pas ada diatas kepala, Jakarta seolah terpanggang
Keluar dari kenyamanan ruangan ber-AC, menapaki sepanjang jalan beraspal
Berjalan berhati-hati dengan selalu waspada arah belakang
Khawatir tersambar motor yang ngebut atau tertabrak metromini yang ugal-ugalan
Perjalanan yang tidak terlalu jauh sebenarnya,tetapi sangat menyebalkan
berulangkali mengibaskan tangan mengusir debu dan asap dari bajaj sialan
Menarik nafas lega ketika sampai tujuan, kerumunan orang yang mendengarkan adzan
Mencari kesegaran dengan berwudlu
Berkumur kumur dan mengusap wajah, membiarkan bekas air tetap menempel di kulit.
Memasuki ritual bagi yang percaya dan selalu rela melaksanakan
Saat doa terkahir ditutup, orang-orang beraturan meninggalkan ruangan
Meneruskan aktifitas atau terus makan siang, tetapi banyak juga yang langsung pulang
Kalo aku, tertarik menghampiri seorang pedagang yang menjajakan baju
Iseng melihat-lihat, memperhatikan kualitasnya
Tanpa pikir panjang membeli karena tertarik akan harganya
Ceban untuk sepasang, toh buat tidur doang. :)

Mimpi

Sudah lama banget rasanya gak pernah bermimpi
Mungkin karena tidurnya yang kayak kebo dan gak pernah mikir apa-apa

Tapi heran kenapa saya tiba-tiba bermimpi sesuatu yang jelek akhir-akhir ini.
Kejadian pertama adalah 3 hari yang lalu saat saya mencari kesempatan tidur di kantor karena kecapekan setelah gak tidur hari sebelumnya.
Tidur yang paling cuma 1 jam itu terganggu karena tiba-tiba mimpi itu dateng dan membuat saya terbangun dalam perasaan tidak enak dan deg-degan.

Kejadian kedua adalah siang tadi saat saya istirahat sepulang dari kampus, baru memejamkan mata sebentar tiba-tiba mimpi itu datang dan membuat saya tidak bisa tidur lagi, terbangun dalam perasaan tidak enak dan berdebar.

Yang membuat saya bingung mimpi ini sama sekali tidak berkaitan dengan apa yang saya pikirkan saat mulai tidur, karena kata orang mimpi muncul karena pikiran kita menjelang tidur.

2 kali mimpi dengan tema yang sama walau alur yang berbeda
Mimpi yang sangat-sangat pribadi
2 kali mimpi buruk saat saya tidur di sore hari

Wednesday, July 26, 2006

Kita kini akan berbeda dengan Kita besok.

Dunia itu bulat, waktu terus berputar.
Kita takkan tahu apa yang terjadi dengan kita besok hari, lusa atau 10 tahun lagi. Apa yang kita miliki sekarang belum tentu akan bisa kita miliki esok hari. Sesuatu yang dekat dengan kita belum tentu akan selamanya terus disamping kita. Teman yang dekat mungkin 3 tahun lagi sudahlah bukanlah teman kita lagi bahkan menjadi teman dekat musuh kita.
Semua yang telah kita lakukan dulu apapun itu; entah kebaikan atau keburukan akan membentuk siapa kita dan takkan pernah bisa lepas dari pribadi kita, walaupun berada dalam situasi dan kondisi baru yang sangat berbeda dengan masa itu.
Saya dulu beranggapan bahwa akan bisa mengubur atau melupakan apa yang telah saya lakukan jika berada di sebuah lingkungan baru yang benar-benar beda. Ternyata itu salah, benar kata pepatah “ngunduh wohing pakarti” = barang siapa menebar kebaikan dia akan menuai kebaikan, barang siapa menyebarkan kejaahatan dia akan memanen kejahatan pula.

Saya menganalogikan walaupun saya pergi ke bulan dan membentuk bangsa baru disitu, bukan jaminan apa yang saya lakukan dahulu takkan mungkin bisa terbuka lagi, dan saya bisa menjadi seorang yang berbeda sama sekali. Begitu datang orang lain satu demi satu itulah awal dari semuanya, terjadilah rantai itu; rantai jejak yang merunut ke masa lalu. Karena memang manusia adalah mahkluk yang saling berkaitan satu sama lainnya.

Mungkin kita telah menghabiskan beberapa tahun usia untuk bisa mendapatkan pengalaman dan cerita yang bisa kita runtut dan menganalisanya. Kita kadang bisa belajar dari pengalaman hidup tersebut, kadang juga takkan pernah bisa mengerti apa yang telah kita lakukan itu. Bagi sebagian orang pelajaran hidup juga bisa diperoleh dengan cara belajar dari keadaan sekitar dan pengalaman hidup orang lain.
Saya percaya semua orang memiliki cerita hidup yang sangat menarik dan saling berkaitan walaupun berbeda sama sekali.

Melawai waktu petang

Lihat Melawai waktu petang
Para gadis dengan pakaian yang menantang
Di deretan restoran dan karaoke Jepang
Menarik dan menyapa tamu agar datang
Untuk mengeluarkan segepok uang.
Karena ingin bersenang-senang
Setelah seharian beraktifitas yang bikin pikiran tegang.

Pasti diantara tamu ada yang hidung belang
Menyalurkan fantasi untuk berpetualang
Karena pasangannya tidak bisa memberikan kasih sayang
Atau karena masalah yang ingin dia buang
Di tempat seperti ini dia akan tertawa riang.
Tapi mungkin juga banyak yang hanya ingin tenang
Mengendurkan urat syaraf dengan bertemu banyak orang.

Disini begitu hidup ketiga malam menjelang
Setiap Selasa dan Kamis saya lewat hanya menerawang
Ingin mengabadikannya lewat foto agar bisa dipajang.

Tuesday, July 25, 2006

Waktu dan Kepedulian

Harga sebuah waktu memang mahal. Kadang kita tidak bisa meluangkan waktu sejenak untuk mendapatkan berbagai informasi dari televisi. Sudah lama sekali saya tidak menonton berita baik itu Liputan 6, Seputar Indonesia ataupun program berita lainnya.
Biasanya saya mendapatkan informasi tentang apa yang terjadi diluar sana adalah dengan membaca Kompas pagi dan rutin membuka Detik.com.
Tetapi tadi saya berkesempatan untuk menonton berita televisi saat sedang membeli rokok di samping kantor.
Warung sebelah kantor saya adalah sebuah kios kecil yang sekaligus juga warung tegal. Warung ini merupakan tempat tongkrongan beberapa supir bajaj yang beristirahat setelah seharian mereka mencari nafkah.
Waktu saya datang ternyata si pemilik warung dengan beberapa supir bajaj sedang menonton program Seputar Indonesia dari RCTI.
Awalnya saya acuh dan tidak ada keinginan untuk bergabung dengan mereka, tetapi karena menunggu pemilik warung sedang mengambil pesanan saya, mau tak mau saya duduk dan ikut menonton televisi.
Mereka terlibat omongan seru membahas beberapa berita, terutama mengenai banyaknya bencana yang terjadi di Indonesia.
Saya agak lama disitu, mendengarkan obrolan mereka yang saling mempertahankan pendapatnya masing-masing, berdebat dan saling tertawa, ungkapan sedih akan masa depan Indonesia ataupun tentang marahnya Tuhan akan korupsi di Indonesia.
Tidak seperti saya yang bahkan tidak punya pendapat apapun mengenai bencana yang melanda Indonesia.
Mungkinkah karena saya tidak pernah menonton berita dari televisi?

Monday, July 24, 2006

Pertanyaan

Malam ini saya sempat membuka begitu banyak website iklan yang ada di bookmark browser. Saya browsing satu persatu dan menemukan banyak sekali iklan bagus disitu.
Baik bagus dalam ide ataupun dalam eksekusinya. Hebat.
Ratusan iklan dari lokal ataupun iklan-iklan dari luar negeri, iklan-iklan yang khusus konsumsi award ataupun iklan jualan biasa. Saya perhatikan dengan seksama.
Dari ratusan iklan yang saya lihat disitu, kadang saya tidak bisa menemukan apa maksudnya, dan semakin dalam saya perhatikan memang saya tidak bisa mengerti.
Mungkin saya yang bodoh atau pembuat iklannya yang pintar dan kreatif sekali.

Tetapi yang menarik adalah perdebatan dalam hati saya.
Tidak tahu kenapa saat saya memperhatikan beberapa iklan yang tidak saya mengerti maksudnya itu, hati saya berkata bahwa iklan ini adalah iklan bagus.
Saya sangat kagum akan tetapi tidak bisa menjelaskan kenapa saya bisa mengaguminya.

Keadaan tersebut membuat saya berpikir sesuatu dan menjadikan beberapa pertanyaan dalam diri saya sendiri
-Apakah memang iklan itu adalah karya seni yang tidak perlu diketahui maksudnya?
-Apakah iklan memang harus gamblang menyampaikan pesan dengan mengesampingkan keindahan?, atau
-Apakah iklan itu adalah sebuah karya seni yang diperalat untuk menyampaikan pesan?

Sunday, July 23, 2006

14 hari setelah World Cup 2006

Piala Dunia 2006 sudah selesai, gegap gempitanya sudah tidak terdengar lagi. Kafe, restoran dan public area yang dulu berlomba untuk menarik massa agar datang ke tempatnya dengan membuat acara nonton bola bareng kembali ke aktifitas normalnya.

Zidane menjadi Pemain Terbaik, Italia menjadi juara, bursa taruhan berangsur tutup
Yah,.......antusiasme sepakbola hilang sudah.

Tapi di sebuah kampung kecil di dekat kampus. saat saya iseng bermain kesana sore tadi. Antusiasme itu tetap terpelihara.

12 orang anak dalam dua kelompok kecil berkumpul di sebuah lapangan basket, mereka bermain tanpa pola dan peraturan. Menendang kesana kemari tanpa ada tujuan.
Kelompok kecil pertama berada di tengah lapangan basket, sementara kelompok kecil kedua berada di sisi luar lapangan basket.

Saya bersama tiga teman yang sedang hunting foto dan kebetulan duduk santai disitu saling bertanya
“Kenapa sih mereka tidak bergabung saja dan bermain sepakbola bersama? Atau mereka kelompok berbeda dan saling tidak akur?”

Iseng saya punya ide untuk ikut bermain bola, yang langsung ditolak mentah mentah oleh kedua teman saya dengan berbagai macam alasan; “malu, ngapain sih, khan loe gak kenal, iseng amat sih loe” dsb. Untunglah ide tersebut diamini oleh satu teman saya.
Dan jadilah kita berdua mendatangi satu kelompok yang di tengah lapangan basket untuk bermain bola, rupanya hal tersebut dilihat oleh kelompok yang bermain di luar lapangan basket dan mereka spontan mendatangi kita dan ikut bermain.
Saya hanya tersenyum
“Ternyata mereka hanya perlu pemimpin, mereka perlu pantutan, mereka butuh satu orang yang mempunyai ide untuk menyatukan, tanpa perlu banyak berpikir untung rugi dan memanfaatkan. Panutan yang bahkan mereka tidak perlu kenal.”.

Saya membentuk tim dengan 6 anak, sementara teman saya bermain dengan 6 anak lainya.
Saya menjadi bek dan striker disitu; menghadang bola dari lawan, mengolahnya, mengoper pada rekan se-tim, menerima umpan dan memasukannya. Bermain-main dengan tim lawan, merebut bolanya.

Ternyata baru 40 menit-an waktu berjalan setelah memasukan gol kedua, saya sudah begitu lelah dan kehabisan nafas, pusing dan kaki pegal.
Gilak,…sumpah serapah ini saya tujukan pada rokok, begadang dan gaya hidup manja saya. 5 menitan berikutnya saya menyerah, dan mengundurkan diri dari permainan yang kemudian disusul teman saya tidak lama kemudian. Inilah gerak tubuh saya setelah berbulan-bulan.

Kita beristirahat sebentar di bawah pohon sambil menonton, lalu beringsut pergi ke warung terdekat untuk beli minuman dingin.
Menyaksikan anak-anak kecil tersebut begitu bersemangat memainkan bola dengan tenaga yang sepertinya tidak akan pernah habis.

Tidurlah.....

Tangan kecil itu, dengan kelima jarinya yang mungil dan indah sekarang ada digenggamanku.
Saat itu aku tahu dia membutuhkanku untuk membuatnya tenang dari kecemasan akan bencana yang saat ini kerap melanda.
Kuperhatikan kelopak matanya yang tertutup, mencoba tidur untuk menyimpan energi buat esok.
Nafasnya yang teratur menandakan dia sudah terlelap.Ku lepas genggamanku.
Aku berdiri menyalakan kipas angin mengusir gerah di tubuhku.
Melanjutkan dengan tidur disampingnya, memandangnya.

Aku berpikir,
“kenapa aku tidak pernah memperhatikan ini?”

Dia berubah posisi, wajahnya ada didepan wajahku dekat sekali.
Aku membalik tubuh memperhatikan lampion bintang merah itu.
“Saatnya aku tidur”

Aku membalikan lagi tubuhku, untuk bisa melihat dia
Kugenggam lagi jemari tangannya, kuselipkan jemariku disela jemarinya
“Gadis,..tidurlah”

Aku menutup mata. Tidur.