Thursday, May 29, 2008

Bumi semakin merana
Panas semakin tak terkira
Dingin menciptakan penderitaan baru
Tanah tak lagi bisa menjadi ibu bagi tanaman
Tanah terlalu banyak menimbun Styrofoam
Air hanya menjadi sumber bencana yang tak ada habisnya
Jernih dan bening hanyalah legenda
Ini kenapa?
Apakah karena kita yang semakin tak peduli,
Mungkin karena perhatian kita yang semakin fokus pada sinetron murahan

Wednesday, May 28, 2008

Lihatlah malaikat itu perlahan menghilang
Dia mengepakkan sayapnya dengan bebas
Meninggalkanmu
Dan kau hanya bisa duduk termenung
Mempertanyakan apakah kesalahan yang telah dibuat

Monday, May 26, 2008

Jika ini menjadi inspirasi dan mimpi maka kejarlah,
agar pikiran kita bisa terbuka luas dan tak ada batas
Apabila ini membuat nyaman dan tenang maka nikmatilah,
agar kita bisa merasakan hidup sebenarnya
Jika ini bisa membuat tertawa maka bersyukurlah,
agar kita bisa kuat menghadapi apapun yang ada di depan

Berharaplah ini bukan khayalan saja
Berharaplah suatu saat kita terbangun dalam keindahan itu
Apa mereka sadar kalau hal itu benar-benar menjijikan
Apakah mereka tahu kalau itu sangat tak berguna,
Pasti mereka tak tahu apa-apa
Mungkin karena mereka adalah makhluk yang tak punya akal
Karena kalau mereka sadar pasti mereka tak akan meludah di sembarang tempat
Menyebalkan.

Wednesday, May 21, 2008

Kita akan merasa senang dan tersenyum saat kita bisa menemukan persamaan kecil dibalik perbedaan yang begitu besar.
Daripada kita harus merasa kecewa disaat kita menemukan perbedaan dibalik persamaan yang begitu nyata.

Tuesday, May 20, 2008

Tetaplah disitu dan aku akan menghampirimu
Tersenyumlah selalu karena itu membuatku memikirkanmu
Berbahagialah karena itu membuatku tenang
Tertidurlah dengan kemanjaanmu karena itu juga bisa membuatku bermimpi indah
Besok hari kita akan berjalan bersama lagi

Inilah dunia yang aku idamkan, dunia yang penuh tawa
Tak ada kebencian tak ada dendam
Karena kita saling memperhatikan

Berlarilah dan buat Tuhan tersenyum

Jika kita tidak berjalan, percayalah selamanya kita akan terus tertahan disitu
Dinding-dinding akan semakin tebal mendorong kita, dan akan semakin kuat menghimpit dada
Seperti air yang terlihat segar dan hidup karena riak-riaknya
Begitu jugalah kita, perlu bergerak, berjalan cepat bahkan berlari kencang melewati lintasan
Mimpi kita terlalu jauh ada di depan dan akan semakin tak terlihat jika kita hanya duduk diam disini
Percayalah ada Tuhan diatas sana yang telah mengaitkan benangnya di tubuh kita untuk memainkannya.
Kita hanya perlu menunjukkan ke Dia bagaimana kita bisa bergerak indah dan menari-nari sesuai keinginannya.

Sunday, May 18, 2008

Saat keindahan datang dan menjadi milik kita, kenapa kita harus mempertanyakan apakah ini benar-benar kita miliki.
Jika rasa nyaman dan tenang telah kita dapat, lalu apakah itu juga perlu diragukan.
Kebahagiaan adalah hak semua orang, dan kita berhak mendapatkannya.
Kita hanya butuh merasakannya, kita hanya perlu menikmatinya.
Kita harus memujanya, karena itulah yang membuat kita bisa selalu tersenyum

Friday, May 09, 2008

Terima kasih.

Semua begitu menakjubkan, tak ada yang bisa mengubah itu.
Bermacam tangis adalah warna-warni yang tak pernah bisa aku lupakan.
Saat tertawa dan bergembira adalah pelangi yang tak akan pernah hilang dari permukaan awan, tersemburat dari balik gunung dan menyentuh telaga jernih dengan bebatuan mengkilap.
Nasehat yang keluar dari bibir tipis adalah kata-kata bermakna yang terus berkelana dalam otakku mencari saat yang tepat untuk memecutku.
Semoga tetap seperti itu.
Karena bagiku, keindahan adalah abadi.
Bersinar, dan teruslah bersinar.
Terima kasih.

Tuesday, May 06, 2008

Kita butuh untuk tersenyum.

Saat hujan, matahari tidak pernah mau menampakkan wajahnya. Dia terlalu malu karena kuasa hujan lebih besar saat itu.
Begitu juga saat terik menyengat, hujan sama sekali tidak punya nyali untuk menyapa dunia. Dia takut sekali kekuatan matahari akan menghancurkannya dengan mudah.

Kenapa mereka tidak pernah bisa setidaknya menurunkan ego masing-masing.
Kenapa hujan tega membiarkan manusia menderita karena airnya telah merusak tanaman yang telah menunggu lama untuk bisa dipanen. Hujan mungkin tak pernah menyadari kalau air besarnya bisa menggulung ratusan rumah tempat manusia bernaung.
Kemarahan matahari akan terasa lebih menyakitkan lagi, panasnya akan dengan mudah menebarkan tanah gersang di permukaan bumi, sehingga tak ada lagi tumbuhan yang mau sekedar mengeluarkan daunnya untuk manusia.

Kemarahan mereka inilah yang kita sebut bencana, yang sekarang sudah menjadi agenda rutin di tanahku ini. Dimana manusia semakin menderita.
Lalu bagaimana caranya agar hujan dan matahari bisa berdamai, jawabannya sebenarnya ada di manusia itu sendiri; evolusinya telah menebar kemarahan pada mereka. Kitalah yang telah berbuat kasar terlebih dahulu.
Mungkin kita sebaiknya mulai ramah pada mereka, agar mimpi langit biru dan embun diatas rumput yang menghijau bisa kita nikmati.


Jika pohon terakhir telah ditebang....
Jika sungai terakhir telah tercemar....
Dan jika ikan terakhir telah ditangkap....
Maka manusia akan sadar bahwa mereka tidak akan dapat makan uang.

Monday, May 05, 2008

Saat Tuhan menurunkan malaikat ke hadapanku, bersamaan dengan itu juga bermuncullah setan di sekelilingku untuk memberikan keraguan.

Perjalanan panjang itu akhirnya berhenti juga.

Mungkin karena masing-masing dari kita terlalu silau oleh cahaya matahari yang saat itu sedang berada di puncaknya sehingga kita tak bisa lagi melihat tujuan dengan jelas.
Batu kerikil yang berserakan memenuhi jalan dan telah melukai telapak kaki, bukannya kita singkirkan tetapi malah kita biarkan, sehingga sepanjang perjalanan sakit itu terus menusuk kaki dan membuatnya semakin berdarah.
Turunan terjal yang mustinya tetap bisa dilewati jika kita saling berpegangan, malah membuat kita gentar karena masing-masing membayangkan tentang kengerian dibawah sana.
Setelah angin dingin yang terus berhembus, setelah panas yang terasa semakin terik.
Akhirnya kita lelah terus berputar-putar dan kebingungan, kita merasa capek karena tak kunjung menemukan jalan yang terbaik. Dan kita berhenti.

Kita saling mengerti kalau ternyata padang rumput itu milik aku, itu milik kamu.
Bukan milik kita.