Monday, May 05, 2008

Perjalanan panjang itu akhirnya berhenti juga.

Mungkin karena masing-masing dari kita terlalu silau oleh cahaya matahari yang saat itu sedang berada di puncaknya sehingga kita tak bisa lagi melihat tujuan dengan jelas.
Batu kerikil yang berserakan memenuhi jalan dan telah melukai telapak kaki, bukannya kita singkirkan tetapi malah kita biarkan, sehingga sepanjang perjalanan sakit itu terus menusuk kaki dan membuatnya semakin berdarah.
Turunan terjal yang mustinya tetap bisa dilewati jika kita saling berpegangan, malah membuat kita gentar karena masing-masing membayangkan tentang kengerian dibawah sana.
Setelah angin dingin yang terus berhembus, setelah panas yang terasa semakin terik.
Akhirnya kita lelah terus berputar-putar dan kebingungan, kita merasa capek karena tak kunjung menemukan jalan yang terbaik. Dan kita berhenti.

Kita saling mengerti kalau ternyata padang rumput itu milik aku, itu milik kamu.
Bukan milik kita.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home