Saturday, October 10, 2009



Senang rasanya bisa menikmati udara dan matahari pagi diantara rutinitas yang menjemukan. Bisa mengawali hari ini dengan sepotong rangkaian kata yang mungkin bisa membawaku untuk menikmati aktifitas di hari ini.

Oh, matahari pagi teruslah bersinar, jangan pernah padam untuk menemaniku. Oh, tubuh yang malas dukunglah aku untuk kembali segar. Oh, mental yang bimbang bersatulah untuk membuatku bisa disiplin dalam melakukan ini terus menerus.

Friday, September 18, 2009


Tak terasa sudah begitu banyak tahun kita merayakan Idul Fitri, di antara senang dan sedihnya.
Setiap tahun akan selalu ada cerita, yang menemani lembaran tiap lebaran tiba.

Satu yang tak pernah ingin hilang dari perasaanku adalah bagaimana merayakan hari bahagia ini bersama keluarga. Meminta maaf atas semua kesalahan dan dosa-dosa yang tercoret entah disengaja ataupun tak disengaja.

Dan tahun ini, kembali Idul Fitri tiba. Saat yang akan aku gunakan untuk meminta maaf secara tulus terhadap semua.
Di hari Idul Fitri ini aku memohon tolong dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya.

Mohon Maaf Lahir dan Batin.

Terima kasih :)

Mudik. Jujur ritual itu sangat tak aku sukai, karena saat itulah dimana manusiawi hilang sama sekali, ketidak beresan negeri ini muncul dengan jelas di depan mata tanpa ada tirai sedikitpun. Macet mengular menjadi hal yang tak terhindarkan, keruwetan dimana-mana, calo dan penjahat beraksi mencari yang lemah, anak kecil, orang tua dan perempuan tak ada pengecualian, bahkan korban nyawa ikut berjatuhan di jalan. Debu dan asap menggelayut di langit Indonesia. Sampah menggununung di antara tepi jalan.

Inilah potret negeri ini yang tidak becus mengelola transportasi sehingga ritual yang sebenarnya selalu terjadi tiap tahun tak pernah menunjukkan perubahan menuju lebih baik. Malahan tahun demi tahun keruwetannya semakin menjadi-jadi seperti benang kusut yang tak pernah bisa terurai. Apakah tak ada perhatian dan pembelajaran atas semua ini.

Tetapi, inilah yang harus dihadapi, jutaan orang akan kembali berjuang hanya untuk sekedar pulang ke kampung halaman. Bertemu dengan keluarga, bertemu dengan orang tua, dan kembali menuju ke awal dia sebenarnya.


Kata pepatah, pengalaman adalah cambuk untuk menuju masa depan. Tapi apa benarkah itu? Bagaimana jika pengalaman sebenarnya mungkin tak kau perlukan dalam sesuatu yang kau pegang hari ini.
Apakah memang dengan melihat begitu banyak hal membuat kita bisa lebih pandai dalam menjalani kehidupan? Mungkin ini benar, mungkin memang bagi sebagian orang hal seperti ini bisa menjadi pendorong mereka untuk bisa lebih sukses mencapai sesuatu. Tapi bagi sebagian orang mungkin berbeda, karena ternyata melihat banyak hal malah justru semakin menambah beban dalam perjalanan yang harus ditempuh.

Jadi berbijaksanalah untuk melakukan sesuatu, seringkali tak perlu mencari semuanya karena ternyata tidak semua hal itu perlu.

Thursday, September 17, 2009


Tolong, jangan pernah berpikir jelek tentang sesuatu, saat itu lewat sekilas dalam pikiranmu, segera hilangkan dan lupakanlah segera. Karena sekecil apapun pikiran negative itu adalah bakal dari sebuah monster besar, bagaikan Venom yang menjadi begitu kuat merasuki tubuh manusia yang tak bersalah, itu jugalah pikiran negative; pelan-pelan akan menggerogoti nuranimu membuat bercak-bercak hitam di seluruh lapisan dalam tubuh dan menyebar di antara kapiler darah.

Kamu tentu tahu tentang betapa ampuhnya kekuatan pikiran yang bisa mengubah isi alam semesta ini. Bayangkan kalau pikiranmu itu berisi hal-hal hitam dan jelek, sungguh tak bisa terduga apa yang akan terjadi.
Dan percayalah ini bukanlah teori-teori yang cuma ada menjadi wacana dan teoritikal tertentu, pikiran buruk manusia ini terbukti menjadi sebuah hal yang nyata dalam kehidupan.
Jauhkan curiga, jauhkan prediksi buruk, karena inilah yang akan membunuhmu.

Berpikirlah positif, berpikirlah tentang keindahan, inilah yang akan membuatmu tersenyum, sekarang ini dan suatu saat nanti.



Halo, sebentar lagi Idul Fitri...

tiap tahun yang kau rasakan pasti berbeda.
Tapi haruslah selalu berubah untuk menjadi yang lebih baik.

Waktu berjalan, masa kecil tanpa ketakutan telah lewat dengan cepat.
Matahari tenggelam, masa hidup tanpa beban beranjak begitu saja.
Dan,..sekarang lihatlah kita duduk bosan di kursi ini, merasakan betapa badan semakin malas berdiri.
Melihat keindahan seringkali tertutupi oleh pahitnya kenyataan, menghela nafas karena apa yang kita inginkan seringkali berbeda sekali dengan apa yang kita dapat.
Mungkin kamu butuh sejenak beranjak, berdiri melihat sisi liarmu, mencari esensi imajinasimu.
Merasakan ombak pantai, menghirup udara gunung, berjalan diantara kerumunan orang, melihat apa yang mereka kerjakan, mencari hal-hal baru. Menghilangkan kebosananmu.
Inilah yang membuat dirimu kaya akan banyak hal, sehingga wajahmu cerah, senyummu murah. Optimis mu bertambah.

Tuesday, September 15, 2009




Somethin' filled up
my heart with nothin',
someone told me not to cry.
But now that I'm older,
my heart's colder,
and I can see that it's a lie.

Children wake up,
hold your mistake up,
before they turn the summer into dust.
If the children don't grow up,
our bodies get bigger but our hearts get torn up.
We're just a million little gods causin' rain storms turnin' every good thing to rust.
I guess we'll just have to adjust.

With my lightnin' bolts a glowin'
I can see where I am goin' to be
when the reaper he reaches and touches my hand.

With my lightnin' bolts a glowin'
I can see where I am goin’
With my lightnin' bolts a glowin'
I can see where I am, go-go, where I am

You'd better look out below.

Apakah yang kamu sangat inginkan dari sebuah pesawat? Apakah kecepatannya yang akan bisa mengantarkanmu segera pada tempat tujuan. Ataukah kenyamanannya yang akan bisa membuatmu tertidur dengan nyenyak sehingga tak perlu memikirkan berapa kilometer harus kau tempuh. Ataukah juga tentang desain dan gayanya yang akan membuatmu bangga saat bisa menaikinya.
Tapi sebenarnya, pesawat adalah tentang kendaraan, tentang bagaimana dia bisa membantu memudahkan hidupmu pesawat tentu saja harus bisa kau percaya untuk menjelajah langit, membelah awan, mengantarkanmu selamat sampai di tujuan. Saat mengendarainya kau tak perlu lagi khawatir akan hal lain, hidupmu ada di kendaraan ini.

Dengan pesawat, kamu juga akan bisa mengelilingi dunia, menuju benua yang tak terhingga jaraknya. Pesawat akan membuat mimpi saat kecilmu menjadi kenyataan. Menerbangkanmu jauh menuju dunia yang disebut angan-angan. Pesawat menjawab semua keinginanmu.
Lalu pesawat seperti apakah yang kamu inginkan di masa depan, hitunglah 85 tahun kemudian, yang tentu saja teknologi sudah sangatlah berkembang. Keinginan manusia tentu saja sudah berubah dari saat ini, begitu banyak inovasi yang tentu saja muncul untuk memudahkan manusia. Pada saat itu mungkin manusia membutuhkan tak sekedar kendaraan, tapi pesawat menjadi sebuah gaya hidup, pesawat menjadi bagian keseharian manusia.

Jadi 85 tahun, pesawat akan bermertamoforsa menjadi sangat-sangat personal. Semua orang akan merasa dekat dengan benda itu.

Monday, September 14, 2009


Selembar kertas putih kosong terbang melayang terbawa oleh angin yang terus berhembus, dia terombang-ambing menyerahkan seluruh hidupnya benar-benar kepada angin. Tak pernah sekalipun dia berniat untuk tinggal lama, mungkin kadang terserak di atap sebuah rumah, tersangkut. Disitulah hamparan kertasnya mulai terisi oleh goresan pena yang indah, mencatatnya dengan hati. Tapi angin terlalu besar, dan selamanya kertas adalah lembar rapuh yang tak punya tangan, kembali dia terbawa oleh angin menuju langit luas, di antara dingin dan panas terik, bersama rombongan burung yang sedang bermigrasi dan daun-daun kering yang sedang meranggas.
Dan kertas itu menangis, dirinya tak putih lagi, asap kotor dan air hujan kombinasi sempurna untuk membuatnya kusam. Kini dia terbang menuju dunia antah berantah.

Saturday, September 05, 2009

Hari ini aku merasa kepalaku berat sekali…


Apakah itu keindahan?

Keindahan adalah saat bisa melihat orang yang kau peduli berhasil mencapai apa yang diimpikannya. Kau bisa tersenyum, karena dia telah mampu menjadikan dirinya menjadi orang yang lebih baik seperti keinginannya.

being realistic.

Ah,..terlalu banyak kekecewaan disini, terlalu banyak hal-hal tak terduga datang membuat hilang akal. Kita memimpikan dunia yang terlalu ideal, yang semua indah seperti apa yang dibayangkan.

Tapi apakah dunia itu membutuhkan kita? Tidak, dunia seringkali berkembang tanpa perlu kita, gedung-gedung tinggi menjulang dengan udara yang penuh asap dan jalanan yang penuh kendaraan busuk dan pengemis-pengemis yang hidup diatasnya, dan deretan orang-orang tak tahu malu yang enteng menenggak minuman diantara orang berpuasa. Sungguh jauh dari angan.

Percayalah, kita hanya hidup untuk diri sendiri, jangan pernah mencoba mengubah apapun yang ada, karena semua itu tak akan pernah selesai, malah semakin lama membuat kita terpuruk akan penyesalan.

Dunia indah hanya mimpi, pangeran tampan hanyalah fiksi, malaikat cantik bersayap hanyalah cerita yang didengungkan untuk membuat kita percaya akan kesempurnaan. Dan saat kita tak bisa menjumpainya, kita mengutuk dan menggerutu. Membuat kita kehilangan kepercayaan.

Biarkan semua berjalan seperti itu, tak perlu memaksa diri untuk mengubah apapun. Yang perlu hanya mengubah diri sendiri. Karena kadang saat kau jatuh, tidak ada yang akan peduli, saat kau kesepian tak ada yang berani menemani. Bersiaplah untuk itu.

Saat diri sendiri menjadi lebih baik, dan semua berhasil kau peroleh dengan tanganmu, itulah puncak kebahagiaan. Saat itulah kau bisa berkata, inilah ketenangan.

Thursday, September 03, 2009

Circle of Life.

Inilah roda kehidupan yang terus berputar seiring waktu, melewati dingin salju dan hangatnya air pantai. Membawa perasaan kita seiring rodanya, naik turun memutar tanpa henti. Dia dulu tak ceria, saatnya dia harus bahagia. Aku tertawa, mungkin ada saatnya aku harus bertanya-tanya.

Hidup tak akan sempurna jika kita tak menjalani perputarannya, merasakan sendiri betapa dinamisnya perjalanan. Janganlah menarik nafas, mengeluh karena begitu sesaknya dada, jangan pernah tertawa puas, saat kehidupan mulai merangkak cerah karena semua ada masanya, semua ada waktunya.

Puaskan dengan ringan, biarkan dia bisa menikmatinya. Tak ada masa lalu, yang ada hanyalah masa depan