Sunday, June 29, 2008

Saat semuanya sudah menjadi jelas dan kita tahu apa yang dimau, naik turunnya jalan yang akan selalu ada dalam perjalanan ini pasti akan mudah kita lalui.

Saturday, June 28, 2008

Akhirnya, inilah pagi.

Burung-burung bernyanyi pada pagi hari, menendangkan lagu penuh sukacita menyambut matahari yang sebentar lagi menampakkan wajahnya. Semburat pagi tampak di ufuk timur merekah jingga diantara awan-awan yang mulai terlihat membiru. Bayangan matahari pun perlahan terlihat diantara bening air di lautan.
Aku membuka mata, tak mau kuhilangkan moment ini.
Jika ternyata aku masih bermimpi maka biarkan mimpi ini terus aku nikmati, karena ini sangat menenangkan.
Kalau ternyata aku sudah terbangun, maka tak akan aku biarkan hilang, karena kenyataan ini sangatlah nyaman aku rasakan.

Friday, June 27, 2008

Dingin dan bersalju.

Tak selamanya bumi harus hangat karena sinar matahari yang cukup menerangi setiap jengkalnya. Suatu kali bumi juga akan terbungkus salju yang menutupi danau-danau dan jalanan lebar didepan mata kita, dingin akan menyelimuti seluruh udara dengan kabut tebal yang menghalangi pandangan.
Inilah saat banyak orang mulai putus asa dan berhenti untuk terus mencoba. Mereka terlalu sibuk untuk meratapi keadaan dan mengunci pintu karena takut akan berhadapan dengan sesuatu yang tidak mereka inginkan.
Meringkuk dalam sofa kemalasan karena merasa tak ada gunanya melakukan banyak hal.
Mereka lupa, bahwa sebenarnya inilah waktu yang tepat untuk membuktikan kepada dunia tentang kekuatan yang dimilikinya. Menghilangkan kekhawatiran saat banyak orang sedang malas untuk menguji kemampuannya.
Percayalah, dengan menghadapi dingin dan salju yang datang maka kehangatan matahari di musim berikutnya menjadi begitu menarik dan lebih berharga.

Wednesday, June 25, 2008

Terbanglah bersamaku.

Belum pernah aku merasakan rasa tenang seperti ini. Bebas melayang seolah butiran debu yang terhembus angin dingin. Kemanapun akan terus aku ikuti, tak perlu kutolak karena rasanya begitu menyenangkan.
Tak harus aku yang membentuk tujuanku karena cahaya inilah yang menuntunku, membawaku menembus sisi-sisi terang yang sama sekali belum pernah aku temui. Diantara warna-warni itu aku melepas semua egoku, membiarkannya terbang meninggalkanku, sepertinya aku tak membutuhkannya lagi.
Tak sedikitpun kupejamkan mataku karena aku tak mau kehilangan moment ini, keindahan yang belum pernah aku alami. Setiap detiknya begitu berharga untuk aku lewatkan.
Bunyi burung-burung terdengar menyambutku, mereka terlihat begitu gembira saat aku terbang diantara mereka, merentangkan tanganku membiarkan sayap-sayapku tumbuh.
Bulu-bulu putih mereka bisa kurasakan halus membelai kulitku.

Aku berputar-putar dan menari diantara awan yang berarak, menatap warna langit biru yang seolah begitu dekat dihadapanku.
Aku dibawa terbang oleh cahaya anggun ini melintasi ujung bumi yang mungkin tak pernah dilihat oleh manusia manapun.
Badanku seringan perasaanku.


Inspired by Lux - Northern Lights.

Sunday, June 22, 2008

Ingatlah sore itu…

Kota ini mulai menggelap, matahari perlahan mulai menghilangkan cahayanya pada bumi ini.
Lampu-lampu kota bergantian menggantikan peran matahari, mobil yang lalu lalang juga sudah menyalakan lampunya yang berbeda-beda, menambah warna-warni sore ini.
Suasana menyenangkan diluar, sesekali menarik perhatianku membuatku menoleh dan menikmatinya. Tapi percayalah ini tak mengubah sedikitpun perhatianku pada apa yang keluar dari bibirmu, tentang perasaanmu sore ini. Sore yang kita habiskan bersama.
Sore ini memang santai, inilah yang kita rasakan. Tak ada lagi batas ego yang selama ini membikin jarak.
Mungkin, inilah yang harus kita lakukan, memupus perlahan batasan-batasan diri dengan merenggangkan urat syarat yang selama ini telah mengucilkan kita.
Saat santai itulah kita membuka diri untuk bisa melihat orang lain dengan jelas, menganggapnya ada dan mencoba mengerti keinginannya.
Dengan perasaan santai maka beban-beban yang selama ini mungkin terlalu berat ada dipundak perlahan bisa kita lepaskan. Membaginya dengan orang lain yang sudah mulai kita percayai.
Kita butuh rasa santai itu, karena membuat kita bisa lebih jelas memikirkan apa keinginan kita, menentukan langkah-langkah apa yang akan kita lakukan.

Berterimakasihlah pada dunia yang telah menciptakan batas antara siang dan malam ini selalu menarik.
Beranganlah semoga kita bisa selalu bersama menikmati suasana sore seperti ini.
Dan berharaplah, semoga rasa nyaman dan santai seperti ini akan selalu kita jaga sepanjang perjalanan kita.

Friday, June 20, 2008

Bukalah jendelamu, jangan biarkan hatimu pengap karena tak pernah ada cahaya masuk menerangi relung-relungnya.
Melangkahlah keluar dari pintu ini, jangan biarkan kamu bodoh karena terkungkung oleh pintu baja yang sebenarnya begitu mudah dibuka
Melompatlah dari lubang yang kau buat sendiri, diluar sana begitu banyak warna-warni yang akan membuatmu kaya.
Singkapkan tirai-tirai yang menutupi mata dan bersiaplah menerima keindahan dunia yang tak akan pernah ada habisnya.
Berlarilah menembus kabut pagi ini dan kau akan menemukan ujung jalan yang penuh cahaya.
Bernafaslah dengan lega karena kau telah bisa menaklukkan masalahmu.
Ekpresikan rasa senang dengan seluruh tenagamu dan kau akan disambut dengan bunyi-bunyian merdu yang akan menenangkan ketakutanmu.

Cerita kita.

Ini adalah cerita tentang aku dan cerita tentang kamu juga. Kita menulisnya bersama.
Cerita tentang mimpi yang mungkin berbeda, tapi sama-sama punya makna, mimpi tentang keindahan dan harapan.
Kita mungkin memilih tinta yang berbeda, kamu memilih warna-warna yang tegas, sementara aku memilih warna-warna yang kabur. Tapi lihatlah kita tetap mampu membuat tulisan dengan sempurna.
Dalam memilih peran kita telah bersepakat, kau memilih karakter sebagai perempuan dan aku sebagai laki-laki. Biarkanlah peran itu benar-benar kita lakoni.
Kau menulis cerita dengan alur lurus, sementara aku memutar dan kadang keluar tema. Tapi tak apa bukan, toh kita tetap pada kesatuan cerita.
Saat aku lelah menulis kaulah yang mengembalikan semangatku, begitu juga saat kau hilang ide, akulah yang memancingnya kembali ada. Jadi tak ada cerita yang terputus karena salah satu dari kita yang menyerah.
Seringkali kita berbeda pendapat, kau mengharapkan akhir cerita yang jelas, sementara aku selalu mengawang-awang. Inilah ujian bagi kita tapi percayalah akan selalu ada jalan keluarnya.
Jangan pernah merasa takut untuk menulis, tuangkan saja apa yang ada dipikiranmu. Begitu juga aku, tak akan ada yang ditutupi disini.
Biarkanlah ini menjadi cerita yang benar-benar milik kita, jangan ada orang lain yang mempengaruhinya.
Dan,..untuk membuat cerita ini. Kita harus selalu menjaga imajinasi kita, fantasi kita, dan tentu saja mimpi-mimpi kita.

Tuesday, June 17, 2008

Dunia yang tanpa batas, luas menghampar tanpa benteng-benteng yang mengelilingi.
Kita boleh berlarian diantara pohon-pohon, dan meloncati kubangan-kubangan air.
Tak ada yang mencibir, tak ada yang terganggu
Karena semua orang mempunyai perasaan yang sama, perasaan positif akan kehidupan
Sungai yang mengalir bercabang-cabang dipenuhi ikan-ikan yang bebas berenang mengikuti arusnya
Kelinci dan burung merak berlarian diantara semak-semak dimana semut leluasa berjalan bersamaan membawa dedaunan yang 3 kali lipat besar tubuhnya.
Inilah taman kehidupanku, taman yang diterangi aurora dan pelangi di setiap sudutnya.
Dimana aku dilahirkan dan dimana aku akan mati.
Yang tak akan pernah berubah dan tak akan ada yang mampu mengubahnya.
Karena inilah yang hidup di dalam jiwaku.

Sunday, June 15, 2008

Setiap sisi itu berbeda.

Sudahlah, jangan terlalu kau pikirkan dalam-dalam satu hal itu.
Ayo,..akan aku tunjukkan sesuatu kepadamu.
Sesuatu yang mungkin bisa mengubah perasaanmu.

Oke, akan aku taruh bungkus rokokku ini
Kuletakkan dengan posisi berdiri ditengah meja
Lihat, lihatlah baik-baik, apa yang terlintas di pikiranmu?
Hahaha,..kau jawab tak ada apa-apa.
Memang itu hanyalah bungkus rokok biasa saja.
Tapi sini akan aku gandeng tanganmu, marilah kita putari meja ini perlahan saja.
Lihatlah dari sisi ini, ya yang kau lihat adalah merek rokoknya.
Lalu kita lihat dari sisi satunya lagi,..kau lihat barcode dan produsennya bukan.
Mari kita ke sisi meja satunya lagi,..dari sini kamu akan melihat peringatan pemerintah tentang bahaya rokok ini.
Belum, belum selesai. Yuk kita lihat dari sisi meja terakhir, apa yang kau lihat?
Nah, kau lihat adalah kandungan tar dan nikotin dari rokok ini.

Kamu tahu khan maksudku,..ingatlah dengan hanya bergeser sedikit saja kamu bisa melihat banyak hal yang berbeda.
Aku hanya berharap, kamu bisa melakukannya dalam hidupmu.
Dalam merespon apapun, dalam memikirkan keputusan apapun.
Lihatlah dari berbagai sudut pandang, mungkin itu bisa membantumu lebih objektif, membuatmu bisa lebih tepat dalam menilai sesuatu.
Menghindarkanmu membuat langkah yang salah.

Sore itu.

Sempat aku kebingungan ketika dia tersenyum. Secara spontan aku langsung melihat kebelakang apakah ada orang lain yang mungkin lebih berhak menerimanya, tapi tak satupun kulihat ada yang bereaksi. Kerumunan orang-orang dibelakangku terlalu asyik dengan aktifitasnya masing-masing. Lalu apakah benar senyum itu memang untukku, rasanya tak mungkin, karena tak kukenal sekalipun wajahnya. Bahkan 5 menit yang lalu tak kulihat dia disitu, jadi tak mungkin gerak-gerikku bisa menarik dia untuk bisa tersenyum padaku.

Entahlah, tapi senyumnya tadi begitu menyenangkan karena kulihat ada keindahan disitu, bisa kubaca dari matanya.

Aku lalu bereaksi dan kucoba tersenyum untuk membalasnya, tetapi tampaknya reaksiku ini sudah terlambat, dia sudah menutup senyumnya. Dia sudah membalikkan wajahnya untuk menatap burung-burung merpati yang sedang menikmati makanannya di halaman ini.

Sekarang akulah yang menjadi salah tingkat, keasyikanku membaca buku yang telah kulakukan sejak hampir satu jam ini telah terbelah. Pikiranku semakin tidak karuan, karena kebingungan. Bermacam-macam scenario terus bergantian memenuhi relung-relung otakku, drama tentang ragu-ragu dan senang bercampur aduk disitu. Entahlah, begitu pikirku.

Dan, inilah keputusanku. Duduk dengan tenang kembali membuka lembar demi lembar bukuku, membaca setiap urutan kata yang tercatat disitu. Menikmati sore ini dengan diriku sendiri, tapi memang aku tak bisa berbohong, ekor mataku tetap memperhatikan dia.

Waktu berselang, kulihat dia berdiri dan bisa kuperhatikan dia menoleh kepadaku, menebar lagi senyumnya sebelum dia berjalan dengan langkah pasti dan membuat burung-burung merpati itu terbang.

Berjalan dan terus berjalan menuju deretan kafe yang tertata rapi di trotoar dan akhirnya hilang dari pandanganku saat dia berbelok untuk memasuki jalan kecil yang memisahkan bangunan-bangunan tua berarsitektur menakjubkan yang berada di komplek ini.

Saturday, June 14, 2008

Northern Lights

Thomas Bulfinch in Norse mythology:
“The Valkyrior are warli
ke virgins, mounted upon horses and armed with helmets and spears. /.../ When they ride forth on their errand, their armour sheds a strange flickering light, which flashes up over the northern skies, making what men call the "aurora borealis", or "Northern Lights".”



Lebih indah dari cahaya manapun, tak terkalahkan oleh apapun.
Inilah keajaiban yang membatasi bumi
September dan Oktober, Maret dan April bangunkanlah aku. Biar aku bisa meloncat-loncat diatas salju di bawah cahayanya, banyak yang akan aku lakukan.
Mataku merindukan cahaya-cahaya itu, warna-warni sempurna yang tak satupun manusia bisa membuatnya.

Puncak dari keinginan itu ada di ujung dunia.

Wednesday, June 11, 2008

Ketika ubun-ubun tak lagi bisa menahan letupan-letupan mimpi yang muncul tiba-tiba
Saat realita tak lagi sesuai dengan harapan
Keinginan semakin besar tapi ternyata waktu berjalan begitu lambat
Saat itulah kegalauan menjadi mimpi buruk yang terus menghantui

Ibarat berdiri dengan kaki goyah karena tulang yang rapuh digerogoti usia
Seperti meniti seutas tali sirkus dihadapan banyak orang yang mengharap hiburan dan bersiap untuk bertepuk tangan
Inilah yang disebut kebimbangan

Didalam sini seperti ada yang mengganjal
Berharap bisa dikeluarkan, tapi mengapa tak pernah bisa
Bertahun-tahun tertanam dan seperti menjadi sebuah pola
Menjadikan pikiran seperti buntu dan tak tahu harus kemana
Lidah ibarat barang mati yang tak ada guna, karena mulut menjadi tak bisa mengucapkannya
Kebingungan itu sangat tidak menyenangkan.

Semua terasa kosong.

Thursday, June 05, 2008

Langit Malam Ini.

Disinilah diriku, berdiri memandang bintang dan langit malam.
Sendirian saja.
Malam ini aku merasa gedung-gedung di depan tak sekalipun menghalangiku untuk menatap bintang-bintang itu
Bintang-bintang yang kuibaratkan seperti keinginan-keinginanku
Bertebaran begitu banyak dan jauh sekali diatas sana
Saling berpendar indah satu sama lainnya, sangat menyenangkan
Tapi kadang awan yang berarak menutupinya
Menghilangkan cahayanya dari pandanganku
Membuatku kecewa karena aku tak mampu lagi melihatnya
Dan seringkali aku memalingkan mataku untuk mencari bintang lain
Padahal ini hanyalah sementara
Sudah seharusnya aku bertahan dan tak takut pada awan itu
Semestinya aku bersabar
Menunggu saatnya lagi awan itu pergi
Dan akan aku nikmati cahaya bintang itu
Bintang yang kuibaratkan sebagai keinginanku

Tuesday, June 03, 2008

God….

Duduklah kau disini dan marilah kita berbicara
Aku tahu terlalu banyak pertanyaan di otakmu
Apakah kau meragukanku, ya kau pernah meragukanku
Aku hanya akan bicara, Ikuti nalurimu.

Jangan kau tanyakan misteri, karena itu tak ada
Itu hanya karena kamu tak cukup kemampuan untuk melihatnya

Kau terlalu menggantungkan mimpimu padaku
Percaya dirilah, karena aku sebatas menciptakan mimpi-mimpi itu

Apa!, kau salahkan banyaknya penderitaan padaku
Apakah kau tak tahu, telah kuberikan juga banyak kebahagiaan untuk kalian.

Telah kuciptakan kalian dari tanah bumi agar kalian juga menjaganya
Tapi apa, kalian malah merusaknya

Telah kuberikan otak untuk kalian
Tapi kalian malah hanya menggunakan tangan dan kaki

Telah kuciptakan hati
Apa yang kalian lakukan, kalian malah membunuhnya.

"Maafkan."

Violence

Apakah perlu menunjukkan kemarahan kepada orang lain
Apakah perlu memperlihatkan kebencian pada semua orang
Jika itu membuatmu lega, maka lakukanlah
Jika itu bisa menjadikanmu hebat, maka ikutilah keinginanmu.
Jangan ragu untuk menjadi pecundang seumur hidup
Bertarung demi kepercayaan yang bahkan tak kau mengerti
Menganiaya orang lain yang belum tentu kau kenal
Menjadikannya musuh baru yang akan terus menghantuimu
Percayalah kekerasan tanpa kesadaran itu tak ada gunanya
Inilah yang akan menghancurkanmu
Membuatmu menjadi orang bodoh selamanya