Thursday, April 28, 2005

mati muda loe !

ucapan-ucapan kayak gitu tampaknya udah sangat-sangat menjadi kebiasaaan dan terasa begitu mudah diucapkan saat ini
berapa kali begadang dengan tidur yang sangat-sangat kurang di tambah dengan kopi bercangkir-cangkir, rokok yang udah berapa batang dan makan indomie goreng ama krupuk tanpa gizi untuk sekadar iseng dan mengisi perut
mata kuyu yang terus terfokus pada monitor, sementara otak terus dipaksa dan diperas agar bisa selalu terjaga. musik diputar berulang-ulang dengan volume keras hanya untuk mempertahankan mood.
...hemmm mood?
sudah basi mungkin mengucap istilah itu pada saat ini, karena itu mungkin sudah tidak berguna. Aku udah kebal terhadap mood, mo jelek mo bagus kagak akan ngaruh.
Karena ternyata yang sangat berguna adalah SENYUM !
dan judul diatas adalah salah satu gurauan yang berhasil membuatku tersenyum....he he he.

uaaahhh ngantuk, tidur di pangkuan cewek lucu kali ye.nyaman.
-thx for ur warm lips.

Tuesday, April 26, 2005

4 karakter wanita


From: Creative_circle_ind@yahoogroups.com [mailto:Creative_circle_ind@yahoogroups.com] On Behalf Of Glenn MarsalimSent: Tuesday, April 26, 2005 8:38 AMTo: Creative_circle_ind@yahoogroups.comSubject: Re: [Creative_circle_ind] Re: tes..

Ada 3 jenis konsumen yang gue yakini.

1. Kalau orang cantik/cakep, biasanya blo'on.
2. Kalau orang jelek, biasanya pinter.
3. Kalau cantik/cakep dan pinter, biasanya jahat.
4. Kalau jelek dan blo'on, biasanya baik hati.



-lumayan neh insight buat bikin iklan :)

Thursday, April 21, 2005

smiling goku

dalam perjalanannya semua orang pasti mengalami beberapa perubahan yang sadar atau tidak sadar harus dia alami, karena bagaimanapun dia harus selalu menyesuaikan dengan kondisi yang dihadapi dan memang itu selalu berbeda.

Perjalananku selama 23 tahun ini telah sampai pada satu titik dimana aku memang dituntut untuk bisa bertanggungjawab dengan apa yang aku lakukan.
Perpindahanku dari satu tempat ke tempat lainnya, pertemuanku dengan berbagai macam karakter orang yang berbeda-beda. Ada keindahan dan kebencian disitu.
Kesedihan, kegembiraan, sakit dan senang menjadi ramuan yang ternyata sangat-sangat ampuh untuk mengubahku...ya mengubahku, membuatku menjadi sangat-sangat berbeda.
Ada yang setuju dan mendukung, tapi banyak juga yang menyayangkan dan terganggu dengan itu.
"hei,mana cahaya wajahmu?"
"hei,mana keterusteranganmu?"
"hei,mana keindahan dan kesejukan yang keluar dari mulutmu?"

Ya,...
aku masih sangat-sangat memilikinya temanku, tapi memang aku mengemasnya berbeda.

-im just a litle smiling goku.

Friday, April 15, 2005

beri In, beri !

"in, besok kondangan ke tempat mas Ari?"
"iya,
"jam berapa?"
"Gak tahu, abis dari TTL deh.Tapi pasti dateng kok"

"eh mo nanya, kalo kawinan Betawi tuh ngasihnya minimal berapa ya?"
"yeee itu mah terserah loe, mo ngasih goceng ato gocap juga terserah.Yang penting loe ikhlas ngasihnya, kalo diterima ya syukur kalo emang nggak diterima ya udah itu nasib loe."

perbincangan itu terjadi begitu saja tanpa perlu direncanakan.
yang kutahu dari setiap hal kecil yang terjadi dalam interaksiku dengan siapa saja ternyata ada hal yang bisa dipelajari dan bisa diambil manfaatnya. seperti dari perbincangan dengan OB di kantor tadi siang.

Ada batasan dan kapasitas dalam memberi disitu, semua bisa terukur. Sesuaikan dengan kemampuan yang kau miliki, karena saat kau berikan semua tanpa melihat kemampuan diri, bukannya ikhlas yang kau persembahkan tapi penyesalanlah yang akan kau sertakan dalam pemberianmu itu.

Memberi memang tak hanya berupa material yang tampak tapi juga bisa berupa apa saja; seperti tindakan, perasaan melindungi, perhatian dsb.

Jadi lakukanlah pemberian secara tulus yang diliputi kebaikan di dalamnya tanpa perlu kau mengharap balasan disitu. Ukurlah pemberian itu, sesuaikan dengan batas kemampuan yang kau miliki sehingga ikhlas akan menjadi bagian yang akan kau nikmati.Tapi perlu diingat tidak semua orang akan bisa secara mudah paham pemberian kita, biarkan itu, toh itu hak dia untuk menerima dengan senyuman atau mencampakannya dengan hujatan.so...beri In, beri!

Thursday, April 14, 2005

menggumam

semangat sangat dibutuhkan saat kalian harus berjuang
karena tanpa semangat itu kalian takkan benar-benar rela untuk menghadapi berbagai macam kesulitan yang ada di depan mata

ketika semangat itu mulai redup hanya kemauan diri untuk menyalakannya kembalilah yang sangat dibutuhkan, bertahan

perjuangan memerlukan pengorbanan yang diberikan tanpa pamrih, selalu percayalah bahwa ada hasil dan pujian dibalik setiap usaha yang kalian lakukan secara benar

mengeluh adalah manusiawi, tapi jangan pernah biarkan itu akan menurunkan moral yang kalian miliki

semakin besar dan berkembang seseorang maka semakin besar pula tanggung jawab yang harus ditanggungnya
apalagi jika ini bersinggungan langsung dengan berbagai macam tipikal orang:
- ada yang cerewet dan bawel
- ada yang ngirim beritanya seret-seretan
- ada yang terlalu semangat tapi susah diatur
ngemanage, ngedit, ngupload, ngurusin keluarnya duit, ngadepin sumber berita, tektok ama management dan klien, etc.
pussingggg,... he he he..
sorry ya,.kadang-kadang siwer khan gue juga harus mikir kerjaan copywriting gue, mana banyak lagi. :) dan hei itu sangat berbeda.
ayo temen-temen semangat-semangat..chayo!

selamat malam dunia
sebentar ku akan pergi, untuk menemuimu kembali
tunggu aku jam 5 nanti, kan ku sambut mataharimu


Monday, April 11, 2005

jangan pernah berhenti untuk belajar

ada dua macam tipikal orang dalam belajar yaitu :
1. Memacu dirinya sendiri berkutat dengan kesendiriannya, menggali terus kemampuannya, menjadikan dirinya orang hebat sehingga percaya diri itu akan muncul saat dia membuat suatu prestasi.
Sehingga saat dia keluar dia akan bisa membusungkan dada dan berkata "Hey, inilah aku ayo kita bergaul"

2. Membuka dirinya, menjadikan keadaan luar adalah sumber ilmu yang tiada henti diserapnya.
Mendengarkan dan memasang mata akan setiap kejadian yang dialami, selalu mencoba hal baru yang akan membuka dirinya.
Karena bodoh dan tidak tahu apa-apa dia akan selalu berkata"Bergaulah denganku, bagilah ilmu-mu"

Semua adalah benar dan tak ada yang salah, jadi mana yang akan menjadi pilihan?

cukup is gak cukup

saat kamu bilang itu cukup atas apa yang sudah dikerjakan,
sebenarnya itu belumlah cukup
saat kamu berhenti untuk terus menggalinya lebih dalam dan menyerah untuk berhenti,
sebenarnya itu adalah kekalahan awal
saat kamu membuat standar dan selalu beranggapan bahwa itu adalah batas diri kamu
sebenarnya itu kebodohan yang tak akan membuat berkembang
saat kamu mengagungkan mood dan perasaan, menjadikannya kambing hitam
sebenarnya itu adalah sifat seorang pecundang

-push to the limit!.

Friday, April 08, 2005

bunglon

bagi sebagian orang
kebebasan untuk tidak peduli dan melakukan semuanya sendirian adalah kesenangan
berjalan dengan menghiraukan rambu tanpa perlu ber-angan akan seperti apa arahnya adalah kenikmatan
menyimpan masalah dan menutupi sensitifitas dengan menjadikannya senyuman adalah kebiasaan
tetapi saat orang itu harus berubah dengan kesadarannya..apa yang akan dirasakan?
jawabannya adalah menyebalkan!

Monday, April 04, 2005

break !

"Gluduk-Gluduk mulu gak ujan-ujan....!"
Gue yang bodoh gak nyampe gitu, malah menjawab dengan polosnya:
"Emang Mad,..diluar tadi gerimis.Emang jadi ya ujannya?"
Jawab dia:
"Gluduk-gluduk mulu gak ujan-ujan,...duduk-duduk mulu gak jajan-jajan"
Anjriittt,...sindirannya kena bener. Gokilz lo Mad.
Emang bener sih ampe jam segini belum makan-makan juga.
"Ya udah mo makan dimana loe Mad, pilih deh?"
"Mo di Restoran Tegal!, Gini aja loe ama mas Adit di restoran Tegal, gue ama Astra di lapau"
restoran tegal???

Akhirnya tujuan disepakati "Dimsum Festival".Berangkatlah kita naik motor gerimis-gerimis ke dimsum Festival biar sambil cuci mata lihat cewek-cewek kece.
Saat makan satu lagi bakat copywriter Amad muncul:
"Gue aja nolak mo dinikahin ama Mak gue"
Kita serempak nimpalin dengan serius:
"Emang kenapa? Bukannya loe udah cukup umur dan udah pengen"
"Ya iyalah, masak mo nikah ama emak yang udah ngelairin loe..dosa atuh"
rese !

diantara blind pitch yang udah gw lemburin 3 malem sejak malem minggu, diantara side job yang deadline-nya bebarengan, diantara proposal skripsi yang harus gue siapin dan sedikit luka kecil di hati. Gurauan kayak gini ternyata sangat-sangat bisa menghibur. terima kasih!

secangkir kopi

Seorang barista yang murah senyum menghampiriku untuk memberikan secangkir kopi yang tertata rapi di nampan yang dibawa dengan kedua tangannya, sambil menata sajian kopi dia sempat juga menyapa sopan kepadaku melontarkan pertanyaan akrab khas barista kepada tamunya.
"Sendirian?"
Samar kudengar pertanyaan itu, tapi memang sengaja tidak aku jawab dan hanya menghela nafas.
"Silahkan kopinya"
"Terima kasih
" jawabku sambil tersenyum kecil kepadanya

Sepeninggal dia kupandang tajam sekeliling coffeeshop ini, ternyata tidak berubah tetap saja hangat, akrab dan nyaman.
Dua barista sibuk melayani pesanan, 4 orang tamu larut dalam obrolan seriusnya ditemani asap rokok yang terus mengepul dari asbak ditengah mejanya.
Sementara aku sendirian di sofa pojok ini asyik dengan percobaan isengku terhadap "secangkir kopi" yang tersaji di mejaku.

Secangkir kopi ini terdiri dari 4 unsur yang menjadikannya sempurna, sebuah cangkir, alas cangkir, sendok dan kopi itu sendiri.

Kuaduk pelan gumpalan kopi sengaja sampai sedikit tumpah dan mengotori alasnya lalu kucoba pindahkan cangkir kopi itu dari alasnya dan kutaruh dimeja, begitu kuangkat cangkir itu telah memberikan bekas basah yang membuat kotor meja itu.
Kukembalikan di alasnya.
Bagaimanapun cangkir itu akan sangat menarik dan tepat jika berada ditempatnya, yaitu alas cangkir.
Memang tak terpisahkan.

Percobaanku beralih ke kopi dan sendoknya.
Karena sebenarnya yang menjadikan cangkir dan alas tadi bisa tersaji secara berpasangan adalah terutama karena kopi itu tentu saja. Tidak akan mungkin barista tadi sekonyong-konyong menyajikan kepadaku sepasang cangkir dan alas yang kosong tanpa isi.

Kuambil sendok kecil, coba mengaduk lagi kopi itu cepat-cepat, dari yang kondisi yang tenang kopi itu lama-lama berguncang dan berombak tak beraturan yang akhirnya tumpah membasahi cangkir itu secara pelan dan berakhir di alasnya.

Cangkir dan alas tak akan menyangka kopi yang menyatukan mereka akan bergelombang begitu hebat sehingga membuat kotor, tentu saja mereka akan selalu mengharapkan kopi tersebut tenang tak perlu ada riak atau ombak.
Tapi ...tidak akan mungkin itu terjadi,
karena sebuah kopi memerlukan adukan-adukan tepat melalui sendok itu. Entah itu untuk menambah gula, krim atau tambahan lainnya yang pada akhirnya adalah sebuah kopi nikmat sesuai selera yang mengkonsumsinya.