Friday, September 18, 2009


Mudik. Jujur ritual itu sangat tak aku sukai, karena saat itulah dimana manusiawi hilang sama sekali, ketidak beresan negeri ini muncul dengan jelas di depan mata tanpa ada tirai sedikitpun. Macet mengular menjadi hal yang tak terhindarkan, keruwetan dimana-mana, calo dan penjahat beraksi mencari yang lemah, anak kecil, orang tua dan perempuan tak ada pengecualian, bahkan korban nyawa ikut berjatuhan di jalan. Debu dan asap menggelayut di langit Indonesia. Sampah menggununung di antara tepi jalan.

Inilah potret negeri ini yang tidak becus mengelola transportasi sehingga ritual yang sebenarnya selalu terjadi tiap tahun tak pernah menunjukkan perubahan menuju lebih baik. Malahan tahun demi tahun keruwetannya semakin menjadi-jadi seperti benang kusut yang tak pernah bisa terurai. Apakah tak ada perhatian dan pembelajaran atas semua ini.

Tetapi, inilah yang harus dihadapi, jutaan orang akan kembali berjuang hanya untuk sekedar pulang ke kampung halaman. Bertemu dengan keluarga, bertemu dengan orang tua, dan kembali menuju ke awal dia sebenarnya.


0 Comments:

Post a Comment

<< Home