Friday, February 20, 2009

Saat seseorang berpikir tentang dendam, maka dirinya hanya akan berubah menjadi sesosok bisu yang hidup dari kemarahan.
Saat seseorang berpikir tentang kesedihan, dirinya perlahan akan menjelma menjadi manusia rapuh yang hanya mampu bersandar pada tangisan.
Mereka lupa akan keindahan yang ada disekitarnya, karena mereka buta. Kuping dan matanya tertutup oleh kabut yang berwarna gelap, susah berjalan, meraba-raba dan akhirnya terjatuh terjungkal tak berdaya.
Dendam dan kesedihan akan selalu ada, itu tak perlu dicari dan diagungkan, dijadikan alasan tak mau berjalan. Berpikir berat, menjadi beban.
Dendam dan kesedihan seharusnya menjadi alasan untuk bisa berpikir ke depan, menghilangkannya perlahan. Memperbaiki yang ada.
Dan merubah dunia menjadi terang benderang seperti keindahan lampu kota.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home