Monday, January 19, 2009

Satu persatu misteri ribuan tahun lalu mulai terkuak berkat kerja keras dari manusia-manusia berdedikasi yang tak kenal menyerah dengan terus mengupayakan berbagai cara untuk menjawab berbagai pertanyaan yang selama ini mengambang.

Saat ini beberapa ahli sejarah didukung dengan teknologi yang semakin maju tengah meneliti tentang misteri Raja Tut-Golden Pharaoh yang terkenal itu. Bagaimana dia bisa meninggal, seperti apa peristiwa yang terjadi, dan mencocokan apakah gambar-gambar yang bertebaran di dinding-dinding pyramid adalah rekaman asli tentang kondisi yang terjadi pada saat itu.

Dari hasil scan pada mumi raja Tut, seperti Firaun-firaun lainnya terlihat bagaimana tempurung otak yang dimilikinya lebih besar daripada tempurung otak manusia lain. Ini menjadi bukti bahwa ternyata gambar-gambar di dinding pyramid yang menggambarkan raja Tut dengan kepala besarnya ternyata bukan hanya artistic semata tetapi menggambarkan wujud asli seperti apakah dia sebenarnya. Dari sini bisa disimpulkan bahwa kapasitas otak lebih besar yang dimilik Firaun inilah yang bisa membuat bagaimana Mesir dulu bisa menjadi suatu peradaban yang begitu maju dengan pengetahuan-pengetahuan menakjubkan yang melampui masanya.

Dengan pengamatan dari kerangka ini pulalah maka kematian Raja Tut pada usia yang relatif muda yaitu 19 tahun mulai terjawab. Dari kerusakan struktur tulang kepala dan tulang rusuk ternyata kematian raja ini adalah akibat penganiayaan yang dialaminya. Dengan menghubungkan bukti ini dengan gambar-gambar di dinding pyramid tentang peristiwa berdarah, mungkin saja ini benar adanya bahwa Raja Tut ini adalah korban dari suksesi atau perebutan kekuasaan di Mesir pada saat itu.

Mari kita tunggu saja jawaban-jawaban lain tentang misteri Mesir pada masa lalu.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home