Tuesday, January 13, 2009

Aku mendongak, berdoa tentang sebuah keinginan.
Matahari tampak sendu karena mendung yang menggelayut di awan, aku berpikir kapan mendung itu akan hilang.
Karena ini yang membuat hatiku terasa sepi.
Aku mencintai sinar matahari yang terang, yang seluruh warnanya muncul dalam keindahannya.
Tapi aku tak menginginkan panas terik yang membuat emosi tercampur aduk dan menghilangkan kejernihan berpikir.
Aku rindu suasana damai.

Embun adalah mukjizat, suatu tetes air di atas daun dengan wangi udara paginya.
Itu membuatku tenang.
Aku tak butuh perang dan permusuhan, karena inilah puncak ketidakberdayaan manusia.
Aku ingin bertahan, dalam keinginan-keinginan yang sebenarnya, bukan karena emosi yang memuncak dalam ketidak tahuan tentang apapun.
Aku ingin berjalan dalam keinginanku, secara sadar melakukannya.
Untuk hidupku, untuk mimpiku.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home