Tuesday, September 16, 2008

Televisi kita.

Mumpung masih pertengahan ramadhan, lihatlah sekilas televisi kita yang terus menerus dibombardir oleh iklan dan tayangan yang seolah-oleh berbau ramadhan. Coba perhatikan ada apa disitu?

Semua seolah seragam, mengetengahkan penggambaran tentang keluarga Indonesia yang begitu harmonis, sepasang suami istri dengan anak-anaknya yang soleh dan solekhah, tampil dengan sangat baik berpakaian muslim yang rapi. Mereka terlihat begitu bahagia saat melakukan aktifitas sahur ataupun berbuka. Seperti tidak ada masalah yang melanda, semua terlihat baik-baik saja. Mereka tersenyum dan saling rukun antara satu sama lainnya.

Apakah benar ini aspirasi keluarga Indonesia, ataukah hanya semata-mata suatu ilusi semu untuk memberikan hiburan terhadap khalayak pemirsa di negeri ini yang merindukan suatu bentuk keluarga ideal yang bisa menjadi contoh. Entahlah.

Dari sudut pandang subyektif, aku bosan dengan penggambaran seperti ini. Apakah tak ada lagi penggambaran lain yang lebih nyata untuk memotret seperti apa keluarga Indonesia yang sebenar-benarnya. Menampilkan secara riil suatu individu dengan lingkungannya yang bisa jadi inspirasi oleh banyak orang. Individu yang dinamis diantara semua masalah yang terus bertubi-tubi datang, bagaimana dia bisa bekerja keras untuk kelangsungan hidupnya. Individu optimis yang berani menatap ke depan tidak melulu meratapi nasib dan mengutuk, menikmati kenyataan dengan rasa percaya diri.

Karena rakyat negeri ini musti pelan-pelan dilepaskan dari mimpi-mimpi semu yang membuai, rakyat negeri ini musti belajar untuk mengembangkan imajinasinya. Rakyat Indonesia musti dilepaskan dari kemanjaan yang selama ini telah membuatnya malas dan asyik sendiri menikmati khayalannya. Dan semestinya tayangan di televisi haruslah mendidik dan mampu menjadi suatu inspirasi untuk memacu semangat itu. Karena inilah media yang paling luas jangkauannya dan menjadi konsumsi oleh banyak orang. Saatnyalah televisi menjadi alat untuk menyampaikan pengetahuan dan pendidikan yang terbungkus dalam kemasan yang tentu saja tetap menghibur.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home