Thursday, September 11, 2008

Mempelajari sejarah semakin menenggelamkanku dalam berbagai hal-hal yang tidak terduga. Kisah yang tak kusangka tiba-tiba mengemuka dan menebarkan pesona kemisteriusannya, satu cerita berkaitan erat dengan cerita lainnya semua terangkai menjadi sebuah perjalanan yang mengagumkan. Kisah kejayaan masalalu ternyata berkaitan dengan kehancuran suatu era, kisah gemilangnya peradaban ternyata juga meninggalkan cerita lain kesedihan dan runtuhnya peradaban di sisi dunia yang lainnya.

Seperti membuka kotak Pandora usang yang penuh jelaga, ada kesulitan saat melakukannya. Tapi didalamnya terdapat begitu banyak kisah mengagumkan yang telah ikut mencetak seperti apa wajah dunia pada masa kini. Sejarah adalah cermin, sejarah adalah bukti perjalanan manusia.
Ibarat sebuah labyrinth yang rumit, maka untuk bisa menjelajahi arti sejarah juga diperlukan ketelitian dan semangat besar. Karena ini sangatlah tak mudah.
Banyaknya sumber yang tercerai berai dan hilangnya mata rantai telah membuat suatu era pada masa lalu kehilangan petunjuk untuk bisa diketahui seperti apa keberadaannya.

Masuklah ke perpustakaan nasional sebanyak apakah bukti sejarah tentang negeri kita yang tersimpan disitu, ternyata begitu sedikit. Kunjungilah museum-museum yang tergeletak tak terurus di belahan negeri ini, apakah bisa ditarik kesimpulan, jawabannya adalah tidak. Sejarah negeri ini penuh dengan misteri, siapapun hanya menelusuri dari sudut pandangnya tanpa adanya bukti cukup yang menguatkannya.

Maka fokuslah pada sejarah Jawa, dari masa Jawa kuno sampai pada masa sekarang ini. Sungguh tak mudah untuk menguraikannya, karena banyaknya sumber otentik yang hilang atau belum diketemukan. Bisakah kita membayangkan seperti apakah suasana kerajaan Jawa pada masa kejayaan Borobudur dan Prambanan, jawabannya adalah tidak tahu.
Siapakah Ajisaka, jawabannya adalah tak tahu.
Kapan sebenarnya wayang pertama kali dibuat, jawabannya pun sama yaitu tidak tahu.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home