Tuesday, September 02, 2008

Aku ingin menjadi orang besar yang kekuasaannya mencapai lautan dan pegunungan. Aku ingin menjadi seorang yang kaya raya, yang hartanya bisa aku sisakan untuk berderma. Tapi aku tak mau menjadi seseorang yang hancur karena ketamakannya.

Tertatih-tatih Muhammad Yunus mencari dukungan untuk bisa mewujudkan mimpi-mimpinya. Hatinya perih teriris melihat banyak saudara-saudaranya yang menghirup udara sama bersamanya harus hidup segan matipun tak mau. Seolah hidup mereka menjadi sia-sia karena harus terjerat kungkungan hutang yang menumpuk dan kapitalisme ekonomi yang tidak mendukung eksistensinya. Tidak ada pilihan bagi orang miskin Bangladesh untuk menyambung hidupnya, musti berhutang pada rentenir atau menggadaikan hidupnya pada bunga bank. Kehidupan yang serba sulit karena Bangladesh adalah salah satu negara termiskin di dunia menjadi penyebab banyak rakyatnya harus hidup tak layak dan tersia-sia.
Muhammad Yunus, merasakan penderitaan mereka. Dia yang terlahir di tanah yang sama merasa punya keharusan untuk bisa sedikit membantu mereka. Pendidikan tingginya dalam bidang ekonomi harus bisa dia manfaatkan agar tak hilang percuma. Mimpi besarnya harus dia wujudkan walau harus berhadapan dengan berbagai penghalang.
Dan, saat musibah besar menghantam Bangladesh yang seolah merenggut senyum dari sebagian besar rakyatnya, Muhammad Yunus merasa inilah momentumnya, dia harus segera melakukan sesuatu. Dan muncullah suatu ide jenius tentang konsep perbankan yang tidak memberatkan bagi peminjamnya, bank yang didirikan atas dasar solidaritas. Bank yang tetap bisa meraih keuntungan tanpa harus bertipu muslihat untuk bisa mendapatkan keuntungannya, itu karena inti dari bank ini adalah bisa membantu dan meringankan penderitaan orang lain. Bank ini adalah Grameen Bank, yang memang diperuntukkan untuk orang miskin dari kalangan manapun.
Dari yang didirikan Muhammad Yunus inilah, sedikit demi sedikit tercipta perubahan mendasar dari pembangunan perekonomian di Bangladesh. Grameen Bank telah menginspirasi Bank Dunia untuk menciptakan skema yang sama. Dan telah lebih dari 40 negara mengadopsi konsep Grameen Bank ini untuk diaplikasikan di negaranya.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home