Sunday, August 03, 2008

Mempertanyakan Borobudur.

Gegap gempitanya peradaban yang sekarang ada adalah hasil dari perjalanan panjang yang dirintis sejak pertama kali manusia ada di muka bumi ini. Huruf, tulisan, bahasa, teknologi adalah penciptaan yang tak begitu saja muncul dengan ajaib di depan manusia, semua itu membutuhkan proses dan adaptasi yang tidak sebentar.
Seperti itu juga kita hidup sekarang ini adalah hasil dari proses yang memakan waktu bertahun-tahun, dari sejak bayi dengan pengetahuan kosong sama sekali sampai kita tua besok yang nantinya akan menjadi kosong kembali.
Hidup kita penuh dengan ingatan-ingatan tentang masalalu, itulah yang sering disebut dengan sejarah. Tapi seringkali kita lupa dan asing tentang siapa kita, bagaimana kita bisa berdiri disini dan kenapa kita tetap bisa berdiri disini. Sejarah itu sering kita lupakan, karena kita mengganggap tidak perlu lagi melihat kebelakang karena di depan jalan masih terlalu panjang.
Dan perlahan itu menjadi trend, itu menjadi sebuah keragaman dan banyak menghinggapi kepala orang-orang, sudah tidak ada lagi kepedulian akan masa lalu. Yang terjadi sudahlah biarkan terjadi menjadi pedoman banyak orang. Inilah yang sedang melanda Negara yang sedang ku diami saat ini.
Dari berbagai referensi dan pengetahuan yang mungkin masih terlalu dangkal untuk bisa menghakimi, Indonesia adalah negara yang dibangun dengan sejarah dan peradaban yang unik. Beberapa literature dan peninggalan telah membuktikan itu, salah satunya adalah candi Borobudur yang berdiri pada 8 masehi. Jika pada masa itu saja sudah berdiri candi semegah itu, bukankah membuktikan ada suatu peradaban yang telah begitu maju di tanah nusantara ini.
Tapi coba lihatlah masih begitu banyak misteri yang melingkupi monument besar ini, monument yang pernah menjadi pusat dari peradaban Budha. Tak ditemukan lagi catatan dan bukti sejarah yang bisa menguatkan tentang keberadaan candi ini.
Semua penuh dengan kegelapan, susah sekali melacak dan mengkaji bagaimana candi ini bisa dibangun di negeri ini, bagaimana keadaan saat itu dan seperti apa kira-kira peradaban saat itu.
Yang tertinggal hanya dongeng-dongeng penuh mistis yang bahkan semakin membuat keajaiban ini semakin ditutupi oleh kabut tebal yang susah terkuak.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home