Sunday, August 10, 2008

Indonesia adalah negara yang kaya, aku sangat yakin akan hal itu. Dari sejak dahulu orang dari berbagai belahan dunia telah berbondong-bondong dan bergantian mengunjunginya. Kekayaan alam, keunikan budaya, atau juga peninggalan bersejarah telah membuat Indonesia menjadi perhatian mata dunia. Kalau diruntut sejarah, sejak zaman Ptolemy, Marcopolo, laksamana Cheng Ho, saudagar-saudagar Islam, bahkan pelaut-pelaut hebat Eropa yang bergantian hadir di tanah Indonesia. Mereka kagum dan jatuh hati akan kekayaaan Indonesia. Mereka menganggap tanah timur jauh ini adalah tanah dimana tumbuh pohon emas.
Pada suatu masa Indonesia pernah berkembang, namanya terdengar harum, kekuasaannya melewati batas lautan. Lalu pada suatu masa juga Indonesia surut, tertekuk oleh ketiak penjajahan. Bangsa Indonesia tak berkutik, tak ada lagi kesempatan untuk bisa terus berkembang. Bahkan terkesan semakin tak berdaya, begitu susah untuk bergerak maju. Bahkan saat telah bisa melepaskan, bangsa Indonesia seperti bangsa yang kalah perang, tak ada lagi kepercayaan diri. Terlena dalam kenyamanan yang membuat perut buncit tetapi otak yang kosong.
Dan muncullah masa dimana bangsa ini mulai tampak kebingungan dan hilang identitas, menjadi tak peduli lagi akan sejarah, pembusukan dari dalam mulai terjadi, menggerogoti setiap sendi kehidupan. Kesenjangan semakin lebar, tak ada kesatuan, bangsa yang besar muncul menjadi masalah karena banyaknya perbedaan. Tak ada lagi satu suara, semua orang saling curiga dan iri. Kompetisi menjadi proses yang mengerikan. Ini membuat Indonesia kembali kalah karena di luar lautan sana peradaban sudah semakin maju.

Seandainya bisa menghayalkan nikmatnya kopi toraja mampu menjadi potensi tak tertandingi, motif batik yang dibuat begitu rapi akan menjadi suatu kekayaan. Bangsa ini hanya butuh pikiran terbuka, bangsa ini butuh kepercayaan diri.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home