Tuesday, April 15, 2008

Rumput dan semak itu berbau harum.

Lihatlah belakang rumah kita, berderet rempah-rempah tumbuh dengan suburnya. Dari kapulaga, jahe, kayu manis, kunir, kunyit, sampai asem manis yang bijinya sering dimanfaatkan anak-anak untuk digunakan sebagai peluru ketapelnya, itu semua tumbuh liar tanpa perlu bermacam-macam teknik dan teori.

Tapi, coba lihat lagi setelah 5 tahun, apakah yang tersisa di belakang rumah? Hanya kenangan manis yang ada disitu, karena semua berubah begitu cepat.
Kita telah mengorbankan kekayaan kita demi untuk mencoba mencari kekayaan lain yang terlihat begitu menggiurkan.

Tak ada lagi sungkan di diri kita untuk meratakan deretan rumput dan semak yang beraroma harum itu hanya agar kita bisa mendapatkan kertas selembar A4 bermaterai, terus dan terus menerus.
Mungkin perut kita memang bisa kenyang dan kita bisa tertawa puas, tapi kita sudah tak bisa lagi merasakan manis pedasnya kapulaga di seluruh rongga mulut disaat kita menunggu ikan memakan umpan di kail kita.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home