Monday, October 09, 2006

Saya dan Wayang

Saat masa kanak-kanak adalah saat seseorang begitu penuh akan fantasi-fantasi fiksi yang mempengaruhi imajinasinya, bermain dengan boneka dan mobil kesayangan ataupun dengan alam diperlukan sebagai tempat untuk berekspresi, tindakannya didasarkan atas keinginan spontan yang muncul saat itu juga tanpa perlu berprasangka dan bertendensi apapun.
Pada saat kanak-kanak itu pulalah banyak pengalaman yang di alami terekam dalam memori secara tanpa sadar dan menjadi kenangan saat dewasa kelak.
Kalau ada satu pertanyaan kepada saya tentang pengalaman apa yang menjadi kenangan pada masa kanak-kanak dan tidak bisa saya lupakan tentu saja saya akan menjawab satu kata yaitu WAYANG.
Ya, Wayang sebuah kesenian tradisional Jawa yang tidak bisa terlepas dari kesan sakral dan mistik.

Pertama kali menonton wayang adalah saat saya berumur 7 tahunan saat masih diasuh oleh Bapa Tori ( Bapa Tori ini jugalah yang mengajari saya untuk memilih bagian katak sebelah mana yang dagingnya paling enak dan empuk).
Tontonan wayang semalam suntuk tersebut diadakan di lapangan dekat rumah tempat saya menginap.
Saya begitu kagum dengan penampilan sang dalang dalam memainkan jari-jemarinya untuk menghidupkan karakter dari sosok wayang; ksatria Pandhawa begitu terlihat kegagahannya, Kuru Kurawa terlihat keculasannya, bahkan saya bisa merasakan kebohongan-kebohongan Pandita Durna yang telah terlanjur dihormati oleh para Pandhawa
Dengan penerangan hanya mengandalkan petromak dan obor minyak tanah di sekeliling tobong membuat Perang Bharatayudha nampak begitu megah dan mencekam, apalagi saat kematian Gatotkaca oleh panah milik Karna dan terbunuhnya Dursasana oleh Kuku Pancanaka senjata sakti milik Bima sampai munculnya Parikesit; ksatria terakhir yang menurunkan raja-raja agung tanah Jawa.

Dari melihat wayang saat kecil itulah yang mengantarkan saya untuk membuka buku-buku kuno milik perpustakaan Mangkunegaran dan selalu menyempatkan diri saat luang untuk melihat pasir Laut Selatan di halaman Keraton Solo pada waktu saya kuliah.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home